Jumat, 05 Agustus 2011

KESEIMBANGAN

Makan adalah salah satu kebutuhan pokok, setiap orang membutuhkan makanan (termasuk minuman) untuk kelangsungan hidupnya. Makanan sangat beragam jenisnya, yang berbeda-beda dari bentuk, aroma dan rasanya. Manusiapun berbeda-beda selera dan kesukaannya. Makanan selain untuk kelangsungan hidup, dengan cita rasa kenikmatannya juga menjadi pemuas selera disamping sebagai pemenuhan kesehatan.

Makanan yang baik adalah makanan yang bercita rasa tinggi sesuai selera dan dapat memenuhi kebutuhan kesehatan dengan menjamin tersedianya zat-zat yang diperlukan tubuh serta ekonomis. Tentunya untuk mendapatkan suatu masakan yang baik itu harus ada resepnya dimana yang terpenting dari semua itu adalah adanya suatu keseimbangan yang terkontrol dengan baik sehingga bisa mendapatkan hasil yang terbaik.

Dalam dunia kedokteran ada semacam pepatah yang mengatakan "Obat adalah racun", yang mana maksudnya adalah jika seseorang sakit (dalam pengertian adanya ketidak seimbangan zat dalam tubuhnya) maka orang tersebut dapat diobati dengan pemberian zat tertentu dalam jumlah tertentu (dosis) dengan maksud mengupayakan terciptanya kembali keseimbangan tersebut.

Ketidak seimbangan pada orang yang sakit (secara normal) itu bisa karena kekurangan atau kelebihan zat tertentu yang mengakibatkan kelainan atau terganggunya metabolisme tubuh. Pemberian zat (obat) haruslah tepat dan terukur, karena diluar batas-batas tertentu justru dapat dikatakan pemberian zat (racun) itu akan berbahaya karena justru memperparah ketidakseimbangan yang ada.

Seperti kita ketahui bahwa air sangat penting bagi kehidupan manusia, tetapi bagi sebagian yang tinggal di kota-kota besar, air (yang sehat) sekarang sudah semakin sulit didapatkan sehingga kini bahkan harus dibeli. Ya, memang air sekarang sudah mahal karena kini kita harus membayar pada manusia yang memproduksinya, menggantikan pekerjaan alam. Semua itu adalah harga yang harus kita bayarkan untuk pekerjaan-pekerjaan manusia dalam rangka meninggikan harkat kehidupannya, walaupun berbuntut panjang mengganggu siklus alam dan akhirnya mengganggu keseimbangan alam. Manusia itu memang kadang berbuat tanpa sadar akan akibat dari semua perbuatannya yang pada akhirnya lebih banyak menimbulkan kesusahan pada manusia sendiri.

Dari contoh-contoh kecil diatas dapat kita ketahui begitu penting adanya keseimbangan itu, baik secara mikro maupun makro. Jika misalnya kita ditanyakan "Bagaimana hidup yang seimbang itu?" Maka masing-masing dari kita semua mungkin bisa memberikan jawabannya, tetapi tentu saja jawaban dari semuanya akan berbeda karena biasanya kita memberikan pendapat sesuai dengan pandangan kita.

Mendengar kata "seimbang", maka pada umumnya terlintas dalam benak kita ada dua hal atau keadaan yang dalam posisi sama kuat. Keseimbangan dalam suatu pembahasan sempit yang specific, terasa seperti membicarakan "keadilan", ini disebabkan karena memang keadilan itu adalah bagian dari keseimbangan itu secara utuh.

Didalam ajaran Tao ( ) pun "keseimbangan" menduduki salah satu posisi tertinggi diantara kaidah-kaidah yang ada. Yang dimaksud "keseimbangan" disini dalam banyak kasus justru tidak sekedar memperlihatkan adanya perimbangan dari dua hal saja. Keseimbangan dalam Tao memiliki arti yang demikian dalam dan luas, berkaitan erat dengan konsep "kealamiahan".

Keseimbangan yang dimaksud dalam Tao ( ) itu hampir dapat dikatakan bukanlah atau tidak mendekati sama sekali persamaan-persamaan perhitungan matematis yang menunjukkan bilangan-bilangan dan formulasi yang baku dan tetap, tetapi lebih mendekati suatu proses management yang mengatur penempatan masing-masing di posisi dan waktu yang tepat serta fungsinya untuk kelangsungan keseluruhannya. Keseimbangan dalam pandangan imaginasi dapat dibayangkan bagaikan suatu kekuatan-kekuatan dari segala unsur yang dalam interaksinya yang begitu komplekspun tetap mengikuti suatu hukum keteraturan yang harmonis. Keberadaan keseimbangan itu sendiri secara makro maupun mikro selalu berkembang dan berubah dengan caranya yang sangat unik.

Keseimbangan pada tingkat tertinggi berada dan meliputi alam semesta ini secara keseluruhan, dan secara mutlak juga menguasai sampai pada segmen-segmen yang lebih kecil bahkan yang terkecilpun. Dalam kehidupan dunia sehari-haripun kita tidak pernah luput dari kekuatan keseimbangan. Sampai pada tingkat tertentu yang masih berskala sangat mikro, manusia memang dianggap mempunyai sedikit peranan dalam memperngaruhi keadaan kondisi alam lingkungannya. Akan tetapi semua upaya manusia itu tidak dapat bertahan atau luput sama sekali terhadap koreksi yang dilakukan oleh keseimbangan alam semesta ini, kecuali jika manusia bisa mengikuti iramanya.

Karena keseimbangan pada tingkat alam semesta itu menerapkan suatu hukum "keseimbangan" yang universal. Oleh sebab itu maka semua ketidak seimbangan yang bersifat mikro atau bahkan yang makro sekalipun akan terkoreksi dengan sendirinya oleh hukum keseimbangan yang universal tersebut tanpa memperdulikan proses penyeimbangannya, yang secara pandangan manusia justru dirasakan sebagai suatu kekacauan (ketidakseimbangan) tanpa menyadari bahwa pemicu segalanya itu adalah manusia sendiri.

Kekuatan keseimbangan, dalam proses penyeimbangannya jika ada suatu gejala yang mengarah ke keadaan tidak seimbang tidak pernah pandang bulu (karena inilah keadilan yang hakiki) mengkoreksi sebesar apapun dalam upaya mengembalikan keseimbangan itu, tetapi tentunya ini semua berjalan secara alamiah, jika terkadang kekuatan keseimbangan itu seakan tidak bereaksi dalam keberadaannya itu adalah karena ia menggunakan kekuatan waktu dalam proses eliminasi ketidak seimbangan yang ada.

Baiklah, untuk yang selanjutnya adalah yang lebih realistis kita berbicara mengenai konsep keseimbangan itu dalam konteks yang lebih praktis dan lebih mengarah ke penerapannya bagi kita sebagai Tao Yu ( ). Karena penerapannya yang juga demikian luas maka konsep keseimbangan praktis akan dibahas secara umum saja dan lebih banyak mengarah pada fungsi dan peranan sosial kita, dimulai dari skala terkecil yaitu diri kita sendiri.


Keseimbangan diri

Sosok kita sebagai individu bagaimanapun juga adanya, tentu saja harus kita anggap sebagai suatu yang sangat berharga, dan harus bisa terus kita kembangkan menuju kesempurnaan yakni dengan jalan Siu Tao ( ). Nah dalam proses Siu Tao ( ) yang mencakup jiwa dan raga, keseimbangan sangat diperlukan agar semua unsur yang ada dalam proses tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri, sebaliknya justru harus bisa menjadi suatu kesatuan yang saling mengisi menjadikan kita sebagai manusia yang seutuhnya.

Berbicara segala hal termasuk keseimbangan, maka semuanya haruslah dimulai dari diri kita sendiri sebelum dapat menginjak dan meningkat pada lingkungan yang lebih luas. Karena proses keseimbangan yang lebih luas otomatis terbentuk secara alamiah jika bermodalkan keseimbangan dari dalam masing-masing individu yang ada.


Keseimbangan dalam keluarga

Sebagai individu tentunya kita semua juga menjadi salah satu anggota dari kelompok sosial yang terkecil yaitu keluarga. Di dalam keluarga ini kita masing-masing mempunyai kedudukan / posisi sendiri-sendiri. Pada umumnya seorang dalam kapasitasnya menjadi anggota keluarga mempunyai lebih dari satu kedudukan / posisi misalnya: seorang ayah sebagai kepala keluarga sekaligus adalah suami dari istrinya, kakak bagi adiknya, dll. Dalam kapasitas usaha menjadi seorang individu seutuhnya, tentu saja kita sebagai seorang Tao Yu ( ) juga diharapkan dapat menjalankan semua predikat yang disandang itu dengan seimbang.

Terutama di kota besar, banyak sekali terjadi pergeseran sosial yang disebabkan perubahan pola hidup keluarga. Kesibukan semua anggota keluarga dalam urusannya masing-masing menyebabkan melemahnya ikatan kekeluargaan antara mereka, faktor materi (uang) perlahan menggeser semua faktor yang ada dalam hubungan tersebut.

Seperti kita ketahui dijaman sekarang ini faktor materi memang cenderung kuat, tetapi sebagai Tao Yu ( ) yang bijak kita harus bisa memahami serta menempatkannya secara benar dan proposional. Hal penting lainnya adalah pembagian perhatian, pengaturan waktu dan kegiatan yang seimbang dalam keluarga sesuai posisi masing-masing. Dengan berpatokan pada keseimbangan, diharapkan pula kita akan mendapatkan atau mewujudkan keluarga yang harmonis.


Keseimbangan dalam masyarakat

Satu hal yang juga hampir boleh dikatakan tidak dapat lepas dari diri kita adalah kenyataan bahwa kita juga menjadi bagian dari suatu kelompok kemasyarakatan dimanapun lingkungan kita berada, otomatis semua orang mempunyai fungsi dan peran sosialnya masing-masing dalam struktur kemasyarakatan tersebut, walau sekecil apapun peranan tersebut. Kehidupan masyarakat yang seimbang dapat dibayangkan sebagai kehidupan masyarakat yang tumbuh secara bebas dan positif, penuh dengan variasi dan dinamikanya dalam suatu keteraturan uang serasi dan harmonis.

Kondisi ini bisa tercapai atas kontribusi dari semua eleven yang ada, sesuai dengan porsinya masing-masing secara seimbang. Jadi karena kita semua juga menginginkan kehidupan masyarakat yang seimbang tersebut maka sudah selayaknya kita semua harus ikut berperan sesuai dengan peran kita.

Masih banyak hal dan permasalahan yang dapat dibahas berkaitan dengan keseimbangan, tulisan ini hanyalah mencoba membahas secara singkat saja.

Pokok pikiran yang disampaikan adalah: "Keseimbangan itu penting".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar