Manusia pada dasarnya adalah karnivora kemudian berkembang menjadi herbivor sehingga disebut sebagai omnivora (pemakan segala macam). Kelompok makhluk hidup lain disebut sebagai heterotrof (makhluk hidup yang tergantung kepada makhluk hidup lain).
Dari sistem trofik di atas terlihat bahwa bagaimanapun manusia tidak bisa lepas dari lingkaran jaring-jaring kehidupan, sehingga semestinya manusia selalu berusaha menciptakan jaring-jaring kehidupan agar dapat berjalan dengan serasi dan seimbang.
Unsur atau komponen lingkungan hidup pada dasarnya terdiri atas hal-hal berikut ini.
a. Abiotic environment, seperti tanah, batuan, sinar matahari dan air.
b. Biotic environment, seperti tumbuhan, hewan, dan jasad renik.
c. Sumber daya manusia dan sumber daya buatan sebagai hasil
karya dan karsa manusia sehingga disebut lingkungan budaya (cultural environment).
Ketiga unsur di atas tidak berdiri sendiri-sendiri tetapi memiliki keterkaitan antarkomponen. Perubahan yang terjadi pada suatu komponen, dampaknya akan dirasakan oleh komponen lain. Jadi lingkungan hidup merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdiri atas berbagai subsistem. Subsistem itulah yang disebut unsur-unsur lingkungan hidup. Berikut adalah contoh interaksi unsur-unsur lingkungan.
a. Pengaruh komponen fisik terhadap komponen biologi,contohnya:
1) kondisi iklim memengaruhi persebaran vegetasi,
2) hasil karya manusia sebagai lingkungan budaya dipengaruhi
oleh lingkungan fisik, contoh membuat terasering pada lahan-lahan miring, menanami tanaman yang sesuai dengan kondisi tanah.
b. Pengaruh komponen biologi terhadap komponen fisik, contohnya:
1) keberadaan cacing dalam tanah membuat kondisi tanah menjadi gembur dan subur,
2) penghijauan menyebabkan tanah tandus menjadi baik serta menyuplai oksigen daerah sekitar.
c. Pengaruh sumber daya manusia terhadap komponen fisik dan biologi, contohnya:
1) manusia melakukan berbagai konservasi tanah dan air,
2) manusia mengupayakan kelestarian flora dan fauna.
Selain contoh interaksi unsur-unsur lingkungan seperti di atas, contoh yang lain adalah unsur-unsur kehidupan yang ada di hutan.
Pelestarian hutan sebenarnya merupakan usaha manusia dalam menciptakan jaring-jaring kehidupan, namun sayangnya gerakan pelestarian hutan tidak seimbang dengan kerusakan hutan yang terjadi saat ini.
Ekosistem hutan merupakan sistem trofik yang pengaruhnya sangat besar bagi kehidupan manusia di mana pun berada. Interaksi unsur-unsur lingkungan dalam hutan berjalan seimbang dan serasi.
Di beberapa hutan di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua masih dapat kita jumpai, namun melihat maraknya ilegal logging dan ancaman kebakaran hutan, bukan tidak mungkin keadaan tersebut tidak akan kita jumpai lagi.
Interaksi unsur-unsur lingkungan secara global dapat kita amati pada interaksi manusia terhadap hutan. Dalam lingkungan hutan kita dapat menemukan semua komponen lingkungan, baik fisik, biologi, maupun lingkungan budaya. Manusia membutuhkan hutan sebagai sumber oksigen untuk kebutuhan pernafasan manusia.
Hutan juga mempunyai fungsi hidrologi yaitu sebagai daerah tangkapan hujan sehingga hutan mampu menyimpan air serta melindungi tanah dari bahaya erosi. Meningkatnya kebutuhan hidup manusia menyebabkan terjadinya perusakan hutan berupa penebangan atau pembakaran hutan. Kegiatan ini juga mengakibatkan menurunnya fungsi hutan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya berbagai bencana berupa erosi, banjir bandang, atau pendangkalan pada waduk-waduk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar